Pemilihan
Kepala Daerah sumatera barat yang akan berlangsung pada 2020. menjadikan,
tensi politik di sumbar mengalami
peningkatan.dimana dari tahun lalu sudah banyak baliho-baliho balon gubernur
yang terpampang di setiap sudut jalanan di sumbar, sumbar adalah salah satu
provinsi yang terkenal dengan adat istiadat yang lekat akan unsur
religiusnya, tetapi sumbar juga kaya akan potensi bencanya dimana memiliki
tatanan geologi sangat kompleks. Kondisi ini disebabkan letaknya yang berada
pada daerah tumbukan dua lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia di
bagian Selatan dan lempeng Eurasia di bagian Utara yang ditandai dengan
terdapatnya pusat-pusat gempa tektonik di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan
sekitarnya.
Akibat
pergeseran kedua lempeng besar tersebut selanjutnya menimbulkan gejala tektonik
lainnya yaitu busur magmatik yang ditandai dengan munculnya rangkaian
pegunungan bukit barisan beserta gunung apinya dan sesar/patahan besar Sumatera
yang memanjang searah dengan zona tumbukan kedua lempeng yaitu Utara-Selatan.dampak
negatif wilayah Sumatera Barat secara geologi merupakan wilayah yang berpotensi
untuk terjadinya bencana alam beraspek geologi berupa gempa tektonik. Baik yang
berpusat di darat yaitu pada jalur patahan sesar Sumatera atau yang lebih
dikenal dengan Patahan Semangko. Selain ancaman gempa dan tsunami sumbar juga
tiap tahunnya dilanda banjir dan tanah longsor.
Dalam rekapitulasi data
bencana dari BPBD sumbar menyebutkan untuk tahun 2019 saja sumbar mengalami
total kejadian bencana sebanyak 750 dalam berbagai bentuk bencana yang
mendominasi adalah banjir, tanah longsor dan banjir bandang,dengan peristiwa
bencana yang sedemikian banyaknya tentu akan mengganggu faktor ekonomi. Sebagai
contoh untuk bencana gempa tahun 2009 di sumbar menurut data kerugian materi
yang dihimpun Satkorlak PB Sumbar mencapai Rp 4.815.477.418.268. Terganggunya
laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pascabencana alam merupakan salah satu
dampak negatif terjadinya bencana alam. Bencana alam menyebabkan terjadinya
penyusutan kapasitas produksi dalam skala besar yang berdampak kepada kerugian
finansial.Untuk memulihkan kondisi ekonomi suatu wilayah pascabencana dibutuhkan
kapasitas pendanaan yang tidak jarang melebihi kemampuan suatu wilayah dimana
bencana alam terjadi. Selain itu, bencana tidak hanya berdampak kepada daerah
dimana bencana terjadi tetapi dapat berdampak lebih luas kepada ekonomi secara
nasional.
Dengan potensi bencana yang selalu mengancam sumbar
seharusnya calon-calon gubernur sumbar yang akan memegang kekuasaan di sumbar
harus memahami apa saja potensi bencana dan dampak materi serta non materi dari
bencana yang akan terjadi dengan anggaran APBD sumbar pada tahun 2020 yang
telah di sahkan DPRD dan pemprov sumbar sebesar Rp 7,3 Triliun dibandingkan
dengan kerugian gempa pada tahun 2009 Rp
4 triliun lebih maka tentu akan mengganggu ekonomi sumbar, maka calon-calon
gubernur sumbar seharusnya memiliki visi dan misi yang jelas terhadap penanggulangan
bencana, menurut seorang filsuf Prancis michel Foucault, Kekuasaan ini tidak
datang dari luar, melainkan kekuasaan menentukan susunan, aturan dan
hubungan-hubungan dari dalam dan memungkinkan semuanya terjadi.jadi hendaknya
calon-calon gubernur sumbar yang akan berlaga dalam pilkada 2020 ini mempunyi
visi dan misi yang jelas dalam antisipasi bencana kerena setelah memegang
kekuasaan mereka harus menentukan susunan aturan serta hubungan yang real dalam
antisipasi bencana di sumbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar