Halaman

Selasa, 17 April 2018

Perang Pasifik.


PERANG PASIFIK

Review  buku perang pasifik
Pengarang                   :           P.K. Ojong
No ISBN                     :           978-979-9251-89-3
Editor                          :           R.B. Sugiantoro
Penyunting  Ejaan       :           Markus AS
Penerbit                       :           Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Juni 2001
Penata Teks                 :           Tim Penerbit Buku Kompas
Desian sampul & foto :           Harzan Djajasasmita & Goro Susanto
Text bahasa                 :           Indonesia

A.    GAMBARAN UMUM BUKU
Buku yang saya baca ini menggambarkan tentang  perang di kawasan Asia Pasifik adalah salah satu ajang pertempuran yang hebat dalam Perang Dunia II. Perang ini dimulai atau dipicu oleh serangan Jepang terhadap Pearl Harbor pada hari Minggu, 8 Desember 1941 (atau 7 Desember 1941 waktu Amerika Serikat karena perbedaan garis waktu internasional). Jepang berhasil mengalahkan Sekutu dan menguasai wilayah yang luas dan kaya, termasuk Indonesia.
Keadaan menjadi terbalik setelah pertempuran Laut Midway (Juni 1942), disusul kekalahan Jepang dalam memperebutkan pulau-pulau di daerah Tarawa, Saipan, Iwo Jima dan pulau-pulau yang lain. Perang ini diakhiri dengan penyerahan Dai Nipon di geladak kapal perang Missouri, Minggu 2 September 1945.Perang Pasifik adalah perang lautan. Dalam perang ini kekuatan udara dan kapal-kapal induk sangat menentukan. Dalam perang Pasifik ini, masih ada pertempuran laut secara klasik, yaitu kapal perang melawan kapal perang.
P.K. Ojong dengan bahasa yang menarik dan terperinci menulis jalannya peperangan di setiap medan pertempuran. Bahkan pembaca seakan-akan dibawa ikut masuk ke medan perang. Seperti kisah dramatis seorang prajurit yang harus operasi usus buntu secara darurat di kapal selam, harakiri yang dilakukan prajurit dan juga penduduk Jepang, persaingan antarpetinggi militer, dan lain-lain.P.K. Ojong juga menulis apa yang terjadi di negara-negara jajahan kawasan Asia seperti Indonesia, Filipina dan Burma kaitanya dengan perang tersebut.
B.     INTISARI

Bab 1
Pertempuran di Laut Jawa
Pada tanggal 8 Desmber 1941, jepang melakukan serangan mendadak dari 360 pesawat terbang pembom dan pemburu atas Pearl Harbor. Serangan ini menenggelamkan dan merusakkan hebat 8 kapal tempur Angkatan Laut Amerika. Maka mendadak hilang lenyaplah superioritas armada Sekutu Inggris-Amerika di semua samudera di dunia kecuali Samudra Atlantik.Sekutu Cuma masih mempunyai satu senjata penting yaitu tibanya kapal tempur Prince of Wales dan Repulse pada 2 Desember 1941 di pelabuhan Singapura. Saat sekutu meninggalkan Singapura untuk mencegah pendaratan tentara Jepang di pantai Malaya Timur dan Utara, mereka masuk dalam perangkap Jepang yang memancing kekuatan udara sekutu ke daratan. Pada tanggal 10 Desember 1941, kira-kira 50 pesawat pembom-torpedo Jepang menyerang dan berhasil menenggelamkan kedua kapal raksasa tersebut. Dan mengakibatkan orang kulit putih hilang muka di Asia dan mulai kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Pada tanggal 15 Januari 1943 terbentuklah komando bersama ABDA  (Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia). Tujuan Jepang ke Indonesia ialah minyak dan karet, lalu mereka pergi ke Balikpapan yang telah diduduki oleh Amerika. Terjadilah perang dan api raksasa yang menyala karena minyak yang ada terkena bom. Kapal perang jepang, Sumanura Maru meledak dan tenggelam dalam pertempuran tersebut dan 12 kapal pengangkut Jepang ditenggelamkan. Tetapi sekutu tidak berhasil menggagalkan pendaratan Jepang di Balikpapan.
Pada tanggal 24 Februari terjadi pertempuran di sekitar Pulau Bawean, Surabaya. Komando sekutu ABDA berantakan karena adanya ketidaksenengan Belanda dipemimpin oleh pemimpin Amerika. Kapal sekutu banyak yang mengalami kerusakan yang hebat dan banyak yang di tenggelamkan, sedangakan Jepang tidak kehilangan satu kapal pun. Tentara Belanda di Pulau Jawa menyerah kepada Jepang.
Bab 2
Tokyo Dibom Buat Pertama Kali oleh Sekutu
Setelah kekalahan sekutu di Jawa, Amerika ingin membalas dendam kepada Jepang. Amerika yang dipimpin oleh Kolonel James Doolittle membuat rencana untuk ngebom Jepang. Sasaran Doolittle adalah ibukota Jepang sendiri yaitu Tokyo. Doolittle dengan pasukannya menggunakan pesawat pembom B-25. Jumlah pesawatnya adalah 16. Pada tanggal 18 April 1942, Tokyo berhasil dibom dengan pasukan Doolittle walaupun kurusakannya tidak begitu berarti bagi Jepang. Setelah mengebom Tokyo, pasukan Doolittle pergi ke Cina. Hanya empat pesawat yang berhasil mendarat. Sisanya hancur.

Bab 3
Pertempuran di Laut Karang
Jepang ingin merebut Port Moresby, Papua New Guinea dari tangan sekutu dan Jepang sudah menyuasai Rabaul dan dijadikan sebagai pangkalan militer. Jepang bertemu Amerika yang berada di Pulau Tugali dan Guadalcanal. Lalu terjadilah pertempuran dengan tentara Amerika. Jepang dengan 2 kapal induk besar Zuikaku dan Shokaku sedangkan Amerika pempunyai kapal induk Yorktown dan Lexington. Kapal Shokaku mengalami kerusakan yang cukup parah tetapi Lexington ditenggalamkan oleh Jepang. Amerika menang karena Jepang tidak jadi untuk menduduki Port Moresby tetapi mengalami kerugian yang besar dalam  segi kerusakan yang dialami.
Bab 4
Pertempuran Laut di Midway
Setelah gagal menduduki Port Moresby, Jepang mencoba untuk merebut Pulau Midway dari Amerika. Dalam segi armada jepang mempunyai lebih banyak kapal daripada Amerika. Terjadilah pertempuran antara pasukan Jepang yang dipimpin oleh Nagumo dengan Amerika yang dipimpin oleh Fletcher. Amerika berhasil mengahancurkan dan menenggelamkan kapal induk Jepang Kaga, Soryu, Akagi, dan Hiryu. Sedangkan Amerika hanya kehilangan kapal induk Yorktown. Pertempuran ini dimenangkan oleh sekutu. Tetapi Jepang tidak mempublikasikan kekalahan ini kepada rakyat Jepang sendiri.

Bab 5
Pertempuran di Kepulauan Solomon
Setelah kalah di Midway, Jepang bermaksud untuk merebut Samoa, Fiji, dan New Caledonia dengan tujuan untuk memutuskan hubungan lalu lintas laut antara Amerika dengan Australia. Pada Mei 1942, Jepang berhasil merebut Pulau Tulagi dan Pulau Savo. Jepang tiba di sebelah utara Guadalcanal dan merencanakan serangan untuk melawan sekutu. Jepang menyerang saat malam hari, saat Laksamana Amerika sedang tidur.Jepang berhasil menghancurkan Kapal Australia Canberra dan kapal Amerika Vincennes, Astoria, dan Quincy. Pertempuran juga di sebelah timur Solomon dan Tanjung Esperance. Pada bulan Februari 1943, Jepang akirnya meninggalkan Guadalcanal dari sekutu karena kalah.

Bab 6
Rabaul Dikepung, Yamamoto Tewas
Setelah Jepang meninggalkan Guadalcanal, Jendral MacArthur membuat rencana untuk mengepung dan merebut Pulau Rabaul dari Jepang. Serangan direncanakan dilakukan dari 2 jurusan yaitu dari Solomon dan dari Papua New Guinea. Amerika mempunyai keuntungan yang sangat besar karena mempunyai radar, sedangkan Jepang tidak dilengkapi oleh radar. Kode Jepang pun berhasil dipecahkan oleh Amerika. Karena kode terpecahkan, Amerika mengetahui keberadaan Yamamoto (pemimpin tentara Jepang). Pada tanggal 18 April 1943, Amerika sudah mengetahui tujuan yang akan ditujui Yamamoto dan siap untuk menyergap pesawatnya. Pihak Amerika yang dipimpin oleh Thomas Lanphier dan Mitchell menggunakan pesawat pemburu P-38 dan terdiri dari 16 pesawat. Saat pesawat Yamamoto sedang dalam perjalanan, tiba-tiba pasukan Thomas Lanphier menyergap dan menembak jatuh pesawat Yamamoto dan pesawat Jepang lainnya. Yamamoto meninggal dan Rabaul dapat direbut oleh sekutu. Tentara Jepang pun tertahan dan terasing di sana.
Bab 7
Awas, Mata-mata Musuh
Amerika dibawah pimpinan MacArthur melakukan pengintaian dari udara di Kepulauan Solomon, di sekitar Rabaul, Kepulauan Admiralty, dan New Guinea untuk melihat apakah masih ada tentara Jepang. Australia juga telah menyebarkan mata-mata di Timor, Kalimantan, dan jawa untuk melihat pergerakan tentara Jepang. MacArthur juga mengirim mata-mata ke Filipina yang sedang dijajah oleh Jepang. Sebagian rakyat Filipina tidak menyukai Jepang dan mendukung tentara Sekutu. Sedangkan Inggris mengirim mata-mata di Sabang dan di Pulau We. Rakyat Aceh sangat mendukung sekutu dan rela untuk membantu sekutu dengan menjadi mata-mata di sana. Pimimpin Inggris Edward Young, bekerja sama dengan mata-mata Aceh untuk mengintai Jepang. Tetapi saat melakukan pengintaian pada malam hari, mata-mata Aceh tertangkap dan Inggris dikepung oleh Jepang. Inggris dapat menyelamatkan diri dari serangan Jepang ke arah laut bebas. Tetapi mengalami kerusakan yang sangat parah.

Bab 8
Jenderal MacArthur di Irian
Jenderal MacArthur menghendaki supaya tentara sekutu bersama dengan armadanya, ditaruh di bwah satu komando, di bawah pimpinannya tentu. Para laksamana Amerika membiarkan Inggris untuk menguasai Irian. Diadakan konferensi di Hawaii, dan diputuskan bahwa MacArthur harus pergi ke Filipina. Tetapi sebelum pergi ke Filipina, MacArthur harus mengurus tentara-tentara Jepang yang masih berada di Irian. Sangat banyak tentara Jepang yang terasingkan di Irian tanpa mandapat makanan. Kebanyakan tentara mati karena kelaparan, sehingga mereka rela untuk memakan daging manusia sendiri. Mereka membunuh tahanan-tahanan yang mereka sudah tangkap lalu dimakan. Sebaliknya, MacArthur dengan tentaranya sangat bahagia karena berhasil melakukan pendaratan di Irian dan mereka membawa alat pembikin es krim. Saat perang terjadi tentara MacArthur hanya mengalami sedikit kerugian sedangkan tentara Jepang mengalami kerugian berlipat ganda lebih besar. Jepang juga kehilangan Laksamana Koga yang mati dalam kapal terbangnya. Sekutu telah tiba di Filipina. Lalu mereka bertemu dengan Jepang. Kini armada Amerika lebih kuat dari Jepang. Terjadilah pertempuran di Laut Filipina. Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Ozawa mengalami kekalahan dengan 3 kapal induknya tenggelam dan kehilangan 400 pesawatnya. Sedangakn sekutu Berjaya dan dapat menguasai Laut Filipina.
Bab 9
Perang Kapal Selam di Pasifik
Pada Juni 1942, Jepang hendak merebut Pulau Midway. Tetapi dengan menggunakan kapal selam, Nautilus, Amerika dapat memata-matai pergerakan Jepang. Pada saat perang tersebut, Nautilus berhasil menenggelamkan kapal induk Jepang, Soryu. Pada Agustus 1942, Nautilus dan satu kapal selam lainnya, Argonaut, diberi tugas untuk merebut Pulau Makin yang hanya dibela 43 serdadu Jepang. Mereka berhasil membunuh semua serdadu Jepang, tetapi saat para tentara sekutu ingin balik ke kapal selam, pesawat pembom dan tentara Jepang datang. Sebagian tentara sekutu berhasil kabur dengan Nautilus, tetapi banyak yang tertinggal dan mati karena kapal selam Argonaut berhasil dihancurkan Jepang. Suatu ketika salah satu kru kapal selam mengalami usus buntu. Para kru yang lain membantunya dan melakukan operasi di dalam kapal selam, untungnya kru yang terkena usus buntu dapat sembuh. Kapal selam sekutu Thule setelah melewati Selat Lombok masuk ke Laut Jawa dan pergi ke Pekalongan. Disitu terdapat pelabuhan kapal-kapal Jepang. Pada malam hari Thule menembakan seluruh kekuatannya kearah Jepang. Pelabuhan tersebut menjadi api yang menyala-nyala dengan semua kapal Jepang terbakar.


Bab 10
Armada Jepang Menemui Ajalnya di Filipina
Pada pertempuran laut di Filipina yang dimenangkan oleh sekutu, Jepang mengira bahwa MacArthur dan sekutu akan menyerang dari arah selatan. Tetapi sekutu menyerang dari arah utara, di mana pertahanan Jepang sangat lemah. Saat itu juga Filipina bebas dari penjajahan Jepang.Salah satu faktor Jepang kalah ialah kapal induk yang digunakan Laksamana Ozawa mempunyai pemancar radio yang rusak, sehingga terjadi Miss Communication antar laksamana Jepang lainya. Sehingga saat Laksamana Kurita terserang dan butuh bantuan, Ozawa tidak membantu dan kapal induk Kurita, Musashi, ditenggelamkan oleh sekutu. Pada tanggal 23-26 Oktober, Jepang melawan sekutu di Teluk Leyte. Sekutu yang dipimpin oleh Laksamana Halsey memenangi perang tersebut dan berhasil menenggelamkan 26 kapal perang Jepang termasuk kapal tempur raksasa Jepang, Yamato. Pada tanggal 25 Oktober 1944, Jepang yang tidak mengenal perikemanusiaan membuat suatu kelompok sukarelawan untuk kamikaze (menabrakkan di ke kapal musuh). Hasil kamikaze tersebut bisa dibilang efekti karena 18,5% kerusakan lebih besar dari perang biasa.

Bab 11
Gerilya dan Kolone Ke-V di Filipina
Patriot-patriot Filipina menggunakan cara gerilya untuk melawan Jepang dan mencuri dokumen-dokumen Jepang lalu diberikan kepada MacArthur. Pertempuran terjadi di Corregidor, rakyak Filipina dengan bergerilya dapat mencuri obat-obatan dan senjata Jepang pada malam hari. MacArthur mengirim seorang Filipina bernama Emigidio Cruz untuk berpura-pura menjadi seorang pedagang yang pergi ke Luzon, Manila. Disitu Jepang masih menguasai semuanya dan Cruz erpura-pura menjadi koki di asrama tentara Jepang untuk mengumpulkan informasi. Lalu Cruz pulang dan memberikan informasi tersebut kepada Jendral Roxas. Ada juga seorang wanita Filipina, Joey Guerrero, menjadi mata-mata dan mengumpulkan informasi Jepang. Dia mencuri dan memberikan peta pertahanan Jepang kepada sekutu. Setelah perang, Joey diberikanbintang Medal of Freedom with Silver Palm oleh Amerika.

Bab 12
Pertempuran di Attu dan Kiska
Pada tanggal 3 Juni 1942, tentara Jepang mendarat di Kepulauan Aleut dan membom satu-satunya pangkalan Amerika di situ, yaitu Dutch Harbor. Amerika sudah mengetahui bahwa Jepang akan menyerang dan tidak terlalu berpikir tentang itu karena sebagian besar dipusatkan di Midway. Jepang berhasil menguasai Pulau Attu dan Kiska dengan tanpa mendapat perlawanan karena tidak ada tentara Amerika disana. Di sebelah barat Pulau Attu, terdapat pulau Russia, Komandorski yang lautnya sering digunakan kapal Jepang untuk mengirim makanan ke Attu dan Kiska. Itulah sasaran tentara sekutu. Sekutu yang dipimpin oleh Laksda McMorris menyerang Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Hosogaya. Pertempuran ini terjadi di laut tanpa adanya kapal selam dan tanpa angkatan udara, hanya kapal melawan kapal. Saat kapal McMorris dalam pengejaran terhadap kapal Hosogaya, kapal nya terserang oleh kapal Jepang dan kapal McMorris mogok di tengah laut. Lalu Hosogaya mengira bahwa pesawat pembom Amerika akan segera dating, padahal pesawat pembom Amerika terlambat karena cuaca yang buruk. Karena perkiraan yang salah, Hosogaya menyelamatkan diri dan pergi ke Jepang. Jepang tidak puas dengan kepemimpinan Hosogaya, lalu Hosogaya diganti. Pulau Attu pun direbut kembali oleh sekutu. Tentara sisa Jepang yang dipimpin oleh Kolonel Yamazaki tidak bisa melawan dan hanya bisa melakukan bom bunuh diri. Sekaran giliran merebut Pulau Kiska. Tetapi saat Amerika sudah sampai sana tidak ada satupun tentara Jepang. Jepang sudah mengewakuasi seluruh tentaranya tanpa diketahui oleh sekutu.
Bab 13
Pertumpahan Darah di Pulau Tarawa
Sekutu yang dipimpin oleh Laksamana Chester Nimitz ingin merebut Pulau Gilbert (Tarawa) dari Jepang. Akan tetapi, karena pulau ini sangat kecil, seluruh pantaidibuat benteng oleh Jepang. Jepang yang dipimpin oleh Laksda Keiji Shibasaki mempunyai pertahan yang begitu kuat dengan senjata yang lengkap. Sebanyak 200 buah kapal perang serta pengangkut dan 35.000 tentara Amerika dari Pearl Harbor pergi menuju Tarawa. Sebelum itu, sekutu telah merebut Pulau Makin tetapi mengalami kerugian karena salah satu kapal induknya, Liscomb Bay, tenggelam. Di Pulau Tarawa, Jepang yang dipimpin Laksda Keiji dengan cerdik menggunakan pohon kelapa yang diikat dengan kawat baja dibuat menjadi perlindungan yang tahan peluru meriam. Invasi ini dipimpin oleh Mayjen Marinir Julian Smith. Serangan ini menggunakan tank amfibi yang bisa jalan di laut dan darat. Saat tentara sekutu turun di pantai, tentara Jepang yang sudah menunggu tanpa ampun menembak semua tentara hingga hanya 1 orang yang selamat.Seharusnya tentara sekutu dilindungi olleh pesawat tempur tetapi datangnya terlambat. Ribuan peluru meriam dan bom dilepaskan oleh sekutu, tetapi tentara Jepang aman karena barikade yang sangat kuat. Hampir sepertiga tentara Amerika tewas. Pada hari pertama tentara Amerika harus tidur di pantai dengan jasad-jasad yang sudah mati. Pada hari kedua, sekutudengan dibantu oleh mariner veteran Guadalcanal dengan menggunakan senjata flamethrower, dan berhasil mentrobos dan merebut Pulau Tarawa dari Jepang. Setidaknya 4.800 tentara Jepang bersama Laksda Shibasaki mati dan 5.000 tentara sekutu tewas dalam pertempuran.
Bab 14
Di Marshall Pedang Samurai Lawan Tank
Setelah seutu berhasil menduduki Pulau Makin dan Tarawa, sekarang giliran merebut pulau-pulau atol Marshall. Pulau Marshall adalah wilayah Jepang semenjak berakhirnya Perang Dunia satu. Terdapat dua pulau disitu yaitu, Kwayalein dan Roi-Namur. Sekutu akan menyerang menggunakan amtruck (amphibian truck). Tetapi Jepang mempunyai 150 pesawat terbang yang satu pesawat tersebut setara dengan satu kapal induk berat dan satu kapal induk ringan. Pada tanggal 29 Januari 1944, udara di sekitar Kepulauan Marshall sudah dikuasai sekutu. Sekutu membom Kwayalein dari udara hingga semua benteng pertahanan di pantai musnah semua. 50% tentara Jepang disitu mati dan sekutu berhasil merebut Kwayalein. Pasukan sekutu berjumlah 42.000 orang. Setelah Kwayalein sekarang giliran Roi-Namur.  Dengan menggunakan amtruck, tentara sekutu dapat mendarat di pantai Roi-Namur dengan lindungan kapal dan pesawat yang terus-menerus menembaki kearah pantai. Terdapat 3.500 tentara Jepang yang dipimpin oleh Laksda Yamata di pulau tersebut. Sekutu menyerang dari arah yang tidak diperkirakan oleh Jepang, yaitu lewat “puntu belakang” yang pertahanan Jepang sangat sedikit. Dengan menggunakan flamethrower, seluruh tentara Jepang hangus terbakar dan Roi-Namur dapat direbut oleh sekutu.

Bab 15
Harakiri Besar-besaran di Saipan
Jepang mempunyai tentara divisa pilihan yaitu tentara Kwantung yang berkedudukan di Manchuria. Tentara ini digunakan jika kepulauan Jepang sendiri ingin direbut musuh. Setelah Pulau Kwayalein dan Roi-Namur direbut sekarang giliran Kepulauan Mariana, anatara lain Pulau Saipan, Guam, dan Tinian. Pada tanggal 6 Juni 1944, berangkatlah armada sekutu dari Kepulauan Marshall menuju Saipan yang dipimpin oleh Laksamana Raymond Spruance. Saipan adalah pulau berpegunungan jadi sekutu perlu menggunakan strategi baru yang berbeda dari peperangan di Kepulauan Marshall. Sekitar 40.000 tentara diturunkan di pantai Saipan. Di Kepulauan Mariana terdapat 176 pesawat Jepang dan sebanyak 32.000 tentara dipimpin oleh Letjen Yoshitsugu Saito. Saat invasi dimulai Jepang menggunakan meriam dan mortar yang menembakan kearah pantai dari pegunungan. Jepang dengan menggunakan tank melawan sekutu yang menggunakan peluru meriam dari kapal perusak. Lalu pasukan bantuan sekutu yang terdiri dari tentara divisi AD tiba. Sekutu berhasil mengalahkan tentara Ozawa di sebelah Barat Saipan dan Amerika dapat merebut gunung Tapotchau. Sehingga Saito terdesak di ujung utara Saipan. Jepang sudah merasa tidak dapat melawan lagi. Sehingga sisa tentara Jepang bersama Saito melakukan Harikiri dengan memegang granat ditangannya dan mencoba untuk lari kearah tentara sekutu untuk bunuh diri.Laksamana Nagumo juga melakukan harakiri di gua dengan menembakan kepalanya sendiri. Lalu semua tentara Jepang yang tersisa melakukan harakiri besar-besaran. Mereka tidak mau menjadi tahanan sekutu sehingga mereka melakukan hal tersebut. Lebih dari 30.000 tentara Jepang tewas termaksud yang harakiri. Beberapa hari kemudian sekutu berhasil menyuasai seluruh Saipan. Setelah Saipan sekutu berhasil merebut Pulau Tinian dari Jepang. Setelah Tinian sekutu beralih ke Guam. Disitu tentara Jepang dipimpin oleh Jenderal Obata. Setelah tiga minggu sekutu berhasil merebut Guam. Semua tentara Jepang termaksud Obata tewas atau bunuh diri. Jepang pun akhirnya menyerah pada tanggal 4 September 1945. Setalah semuanya dikuasai sekutu, daerah Jepang sendiri tidak lagi mampunyai perlindungan udara yang cukup. Lalu dengan pesawat B-29, Amerika membom Tokyo, Nagoya, Kobe, Osaka, Yokohama, dan Kawasaki. Hampir seluruh pabrik hancur. Moril penduduk  Jepang pun merosot sehingga susah sekali memperoleh buruh untuk meneruskan produksi di beberapa pabrik yang masih ada. Lalu yang terakhir Ameika menggunakan pesawat B-29 membom Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom yang sangat dasyat hingga lebih dari 100.000 tewas dan 150.000 orang terluka. Karena ini Jepang menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus 1945.
Bab 16
Iwo Jima, Gibraltar di Pasifik
Setelah merebut Saipan, sekutu akan menyerang Jepang, yaitu Pulau Iwo Jima yang menjadi “pintu gerbang” masuk ke Tokyo dan letaknya 600 mil dari Tokyo. Pendaratan di Iwo dilakukan pada bulan Februari 1945. Sekutu mendaratkan 60.000 marinir di pantai Iwo. Sekutu dipimpin oleh Laksamana Spruance dan Laksamana Mitscher. Di Iwo terdapat Gunung Suribachi yang dibangun benteng-benteng diluar dan didalam tanah. Pasukan Jepang dipimpin oleh Jenderal Kuribayashi. Ternyata, strategi Kuribayashi ampuh dan berhasil bertahan dari serangan pembom sekutu. Kuribashi menggunakan strategi dengan menyuruh seluruh tentaranya mengumpat dalam benteng-benteng tersebut. Dengan menggunakan mortir, Jepang dapat bertahan dari serangan sekutu. Sedangkan tentara sekutu menggunakan senjata flamethrower dan menggunakan tank bulldozer. Perang berlangsung selama 1 bulan, dan pada tanggal 16 Maret 1945, sekutu dapat menghancurkan pertahanan Jepang. Sekutu pun berhasil merebut Iwo dari tangan Kuribayashi. Dalam peperangan ini, sebanyak 22.500 tentara sekutu tewas.
Bab 17
Kamikaze Menubruk, Yamato Berjibaku
Setelah Pulau Iwojima, sekarang sekutu akan menyerang Pulau Okinawa, Jepang. Sebelum Pulau Okinawa, sekutu merebut Pulau Karama yang terletak tidak jauh dari Pulau Okinawa. Lalu Pulau tersebut dijadikan pangkalan oleh sekutu. Lalu sekutu merebut Pulau Kaise yang berdekatkan dengan Pulau Karama. Pada tanggal 1 April 1945, sebanyak 182.000 tentara sekutu mendarat di pantai Okinawa. Pada malam pertama, sekutu berhasil menyuasai suatu pangkalan di pantai sepanjang 14 km. Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jenderal Mitsuru Ushijima membiarkan pantai dikuasai sekutu dan mengadakan pertahanan di pedalaman Okinawa. Lalu kapal induk Jepang Yamato dan Yahagi, mendarat di Okinawa yang dipimpin oleh Laksamana Seiichi Ito. Sejak lepasnya Filipina dari tangan Jepang, hubungan Jepang dengan Indonesia terputus dan membuat Jepang kekurangan minyak. Sekutu dengan pesawat torpedo menemukan kapal induk Yamato dan Yahagi, semua pesawat menyerang mereka. Setelah Yahagi menerima 12 bom dari pesawat pembom sekutu akhirnya tenggelam. Kemudian Yamato juga tenggelam dan 2.500 anak buah kapal bersama Ito ikut tenggelam. Jepang membalas dengan melakukan penyerangan terhadap kapal induk Task Foce 58 dan armada sekutu dengan cara kamikaze. Sebanyak 1900 buah kamikaze dilakukan dan kurang lebih 80 kapal perang Inggris-Amerika tenggelam 368 kapal perang rusak. Saat masih dalam peperangan Presiden Franklin D. Roosevelt meninggal. Akhirnya sekutu dapat merebut Pulau Okinawa. Sekitar 100.000 tentara Jepang tewas atau bunuh diri termasuk Laksamana Ushijima yang bunuh diri dan hanya 7.400 tentara Jepang yang menyerah. Sebanyak 7.600 tentara Amerika mati. Lalu pangkalan udara Jepang di Okinawa dirbut oleh Sekutu.
Bab 18
Tipu Muslihat di Burma
Pada tahun 1885, Burma dijajah inggris untuk kepentingan ekonomi. Lalu Burma diserbu Jepang, saat pertahanan Inggris di sana tidak cukup. Inggris menduga Jepang akan menyerang lewat utara, tetapi sebaliknya Jepang menyerang Burma dari arah selatan yang dimana pertahanan Inggris tidak siap. Karena rakyat Burma tidak menyukai Inggris maka mereka membantu Jepang untuk mengusir Inggris. Tetapi Inggris dibantu oleh sekutunya yaitu Tiongkok. Tiongkok yang dipimpin oleh Jenderal Tay An Lan, mengirim 81.000 pasukan untuk pergi ke Burma. Jepang pun dengan bantuan rakyat Burma sendiri akhirnya berhasil mengusir Inggris. Jepang yang seperti di Indonesia yang akan memberikan kemedekaan palsu ternyata ditipu oleh rakyat Burma sendiri. Ternyata terdapat golongan secret service yang dipimpin oleh U Nu (perdana menteri Burma saat itu) yang sangat benci terhadap Jepang. Burma pun akhirnya bisa lepas dari Jepang. Pada tahun 1945, Inggris kembali lagi datang dan menjajah Burma. Sekarang Inggris ingin menipu Burma dengan berpura-pura ingin bekerja sama dengan Burma. Tetapi dengan kecerdasan Aung San dan kelompoknya, mereka menyetahui tujuan Inggris sebenarnya dan memutarbalikan keadaan. Mereka berhasil menipu Inggris dengan berpura-pura bekerja sama dengan Inggris. Lalu Aung San dengan rakyat Burma melakakukan perang gerilya terhadap Inggris. Lalu pada tanggal 26 Januari 1947, perjanjian dilakukan antara Burma yang dipimpin oleh Aung San dengan Inggris yang dipimpin oleh Attlee yang dilaksanakan di London, Inggris. Aung San balik ke Burma dan pada tanggal 4 Januari 1948, Burma merdeka menjadi Negara republik yang sekarang dikenal sebagai Myanmar.

Bab 19
Awal dan Akhir Perang
Sebelum Jepang menyerang Pearl Harbor, pada tanggal 7 Juli 1937, Jepang menyerang Tiongkok. Tiongkok yang dipimpin oleh PM Pangeran Fumimaro Konoye tidak bisa berbuat apa-apa dan menyerah. Tetapi Amerika yang tentu mengingat kepentingan dirinya sendiri, akan rugi kalu Jepang sampai berkuasa di seluruh Tiongkot. Amerika melakukan tindakan diplomatic dengan konferensi Brussel untuk mengakhiri perang di Tiongkok, tetapi Jepang tidak mau hadir. Lalu terjadi kesalah pahaman yaitu Jepang menembaki kapal Amerika hingga tenggelam, tetapi Amerika tidak menjadi panas dan menerima ganti rugi Jepang dengan baik. Amerika ingin melawan Jerman, maka Amerika akan melawan Jepang yang menjadi sekutu Jerman. Amerika membuat kesalahan yaitu dengan membuat undang-undang imigrasinya dari tahun 1924 yang menutup pintu serapat-rapatnya bagi imigrasi orang Jepang, tapi orang yang berkulit putih boleh masuk. Tindakan diskriminasi ini tentu melukai hati orang Jepang. Ini yang menjadi permulaan ketidaksukaan Jepang terhadap Amerika. Saat Jerman ingin melawan Russia, Jerman membutuhkan pertolongan Jepang dari arah Tenggara, tetapi Jepang menolak karena Jepang ingin memusatkan pada daerah Asia Tenggara. Lalu pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Yamamoto menyerang Pearl Harbor dengan 353 pesawat pembom dan menghancurkan Pearl Harbor tanpa disadari oleh Amerika. Karena tentara Laksamana Yamamoto menyerang dengan membututi pasukan Amerika tanpa diketahui. Pada hari itu juga Perang Pasifik telah pecah.
Pada tanggal 5 Agustus 1945, Amerika dengan menggunakan pesawat B-29 mengangkut bom atom lebih berat dari 100 ton membom Hiroshima. Sekitar 80.000 penduduk Hiroshima tewas. Tiga hari kemudian giliran Nagasaki yang dibom oleh pesawat B-29. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Pada tanggal 2 September 1945, seluruh wakil-wakil Negara yang terlibat dalam Perang Pasifik berkumpul. Semua delegasi termasuk Jepang mentandatangani perjanjian perdamaian. Pada saat itu Jepang yang diwakili Jenderal Yoshijiro Umezo menyapu matanya yang berlinang dan Perang Pasifik telah berakhir.
C.     KOMENTAR
Buku Perang Pasifik ini menggambarkan bagaimana awal mula terjadinya perang di kawasan pasifik merupakan perang laut modern yang melibatkan secara intensif penggunaan pesawat udara,kapal selam,dan pendaratan amfibi yang berperan besar menentukan kemenangan,dimana pertempuran laut klasik antara kapal perang melawan kapal perang semakin jarang terjadi,perang pasifik menyadarkan banyak kalangan ahli militer laut yang sebelumnya tidak percaya hanya dengan pesawat udara saja sanggup menghancurkan kapal perang, peristiwa Pearl Harbor sendiri menjadi bukti kuat karena di sini-lah Jepang mendemonstrasikan bagaimana 360 pesawat terbang Jepang jenis pembom dan pemburu secara mendadak dapat menenggelamkan dan merusakkan delapan kapal tempur Angkatan Laut Amerika. Hal pahit serupa dialami oleh Angkatan Laut Inggris dimana pada tanggal 10 Desember 1941 kapal tempur Prince of Wales dan kapal penjelajah-tempur Repulse ditenggelamkan oleh sekitar 50 pesawat pengebom Jepang.  Pada buku ini disebutkan Wiiliam Mitchell-lah yang pada tahun 1919 meramalkan bahwa kapal tempur bisa ditenggelamkan oleh serangan udara saja, tetapi pendapatnya saat itu tidak dipercaya kalangan petinggi tentara dan maritim bahkan menjadi bahan tertawaan.
Ditulis dengan bahasa yang mudah dicerna dan tidak membosankan menjadikan buku yang sudah ditulis puluhan tahun lalu ini tetap enak dibaca ditambah dengan ilustrasi peta pergerakan militer dan photo-photo dari kedua pihak yang bertempur. Beberapa peristiwa penting pada Perang Pasifik yang diceritakan pada buku ini telah diangkat ke layar lebar seperti peristiwa Pearl Harbor (Pearl Harbor, 2001), Pertempuran Iwo Jima dimana kecerdasan dan kegigihan komandan pasukan Jepang Jenderal Tadamichi Kuribayashi menimbulkan kekaguman bahkan di kalangan Amerika yang menjadi musuh utamanya (Flags of Our Father, 2006) hingga tenggelamnya kapal induk Yamato (Yamato, 2005). Tak mau ketinggalan beberapa permainan komputer/konsol yang saya ingat ada juga yang menggunakan latar peristiwa pada Perang Pasifik seperti Medal of Honor: Pacific Assault (2004), Deadly Dozen: Pacific Theater (2002) dan Battlefield 1943 (2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar